Senin, 15 November 2010

cerpen andre

Arti Persahabatan





Di pagi hari yang cerah, pukul 06.15 wib, Linda berangkat ke sekolah yang baru dengan memakai baju osis putih biru. Ia berjalan menuju jalan raya untuk menunggu bis langganannya itu. Linda adalah anak kampung dari keluarga kurang mampu karena kepandaiannya ia bisa bersekolah di SMP favorit.

Sesampai di sekolah dia bingung, karena di sana tempatnya orang kaya dan dia merasa kagum, minder, dan terkejut. Akhirnya Linda menemukan kelasnya.

“Wah….buaguss banget gedung – gedungnya !” ucapnya dengan wajah kagum.
Tiba – tiba ada seorang gadis yang lemah lembut datang menghampirinya,
“ Hai..boleh kenalan???”,
Lalu linda menjawab “ Boleh….”,
“ Nama kamu siapa dan kamu anak mana ? “.
“Oh... aku. namaku Apris, aku anak sini, kalau kamu anak mana ?” balasnya.
“ Aku anak Sulang ” jawab Linda.
“ Jauh banget…., gimana kalau kamu duduk sama aku aja ?”.
“Benarkah.., kalau itu mau kamu aku mau deh...”.

Saat perkenalan, satu demi satu teman Linda maju, Linda minder karena temannya pakaiannya baru, penampilannya bagus, dan punya nomer hp, sedangkan dia sudah pakaiannya kusam, penampilannya biasa dan tidak punya nomer hp.

“ Siti Marlinda maju ke depan !” panggil bu muslimah
“ Nama saya Siti Marlinda, saya tinggal di Sulang, sekian terima kasih”.
“ Linda berapa nomer Hp kamu ?” Tanya bu muslimah.
“ Tidak punya bu..” balasnya dengan wajah malu.
“ Eh linda, kamu tuh dah anak kampung tidak punya hp lagi…..huuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu…” ejek teman – temannya. “Sudah !!!, diam !!, jangan dengarkan itu linda”, tanggap Bu Mus.
“ udah Lin jangan dengarkan apa yang dibilang teman – teman …”, kata Apris sambil memeluk linda yang sedang menangis.

Sepulang sekolah, Linda menceritakan semua kejadian yang dia alaminya di dalam kelas kepada Emaknya.

“ Nduk…nduk, kamu yang sabar. Kita kan memang keluarga yang kurang mampu, lagipula kamu sekalah di sana kan untuk mencari prestasi. kamu kan sudah punya temen sebangku yang baik”.
“ Iya mak….,aku ngerti. Aku udah lupakan semua kejadian yang tadi, betul apa kata Apris tadi…”.

Kemudian Emaknya bertanya kepada Linda, sambil membuat adonan kue

“ Lin, Apris itu anaknya gimana ?”
“ Baik mak, dia itu anak orang kaya tapi dia ngak mau memamerkan kekayaannya, dan dia pintar lho mak..” Balas linda sambil membantu emaknya memanggang kue.
“Oooo….gitu toh, ya udah sana kamu mandi dulu trus nanti belajar !”
“ Iya mak….” Jawab Linda sambil lari menuju kamar.

Pagi hari yang cerah, Linda berangkat sekolah seperti biasa. Sesampai di sekolah, Linda membagikan kue yang dibuat bersama emaknya pada teman temannya.

“Wah kuenya enak sekali..” Balas Apris sambil memakan kuenya.
“ Siapa yang buat kue ini Lin ?”
“ Aku dan emakku Pris…” jawab Linda sambil senyum.

Pada saat ulangan matematika Linda dan Apris mengerjakan dengan tenang, sedangkan semua teman – temannya bingung karena mereka tidak bisa mengerjakan. Dua hari kemudian pada saat pengumuman nilai ulangan matematika ternyata yang mendapatkan nilai tertinggi diraih oleh Linda.

“ Wah ternyata kamu jago juga ya Lin…”. Kata Apris sambil tepuk tangan.
“ Alhamdulillah Pris aku dapat nilai bagus….”. Balas Linda dengan wajah ceria.Teman – teman Linda pun sirik dengan apa yang di miliki oleh Linda.

Pada saat istirahat, Linda dan Apris bertemu dengan seorang cowok nganteng yaitu Andre. Dia adalah anak kelas VII 2. Andre adalah anak yang pandai dan dia anak pengusaha besar dan sukses. Dia berkenalan dengan Linda dan Apris. Dan sejak itu pula mereka berteman akrab.

Di hari berikutnya setiap istirahat, mereka bertiga selalu bersama sama, tapi mereka biasanya pada saat istirahat selalu menuju perpustakaan untuk membaca buku.

Pada saat pelajaran IPA, Teman Linda ( Margareta ) membuat rencana untuk menjahili Linda.

“ Linda, Apris, boleh tidak aku gabung ke kelompok belajar kamu ???” ucap Margaret dengan wajah melas dan memohon mohon.
“ Boleh…, emangnya kamu mau satu kelompok dengan aku ? ? ”. balas Linda dengan rasa heran.
“ Mau, emangnya kamu bilang begitu ada apa ?, apa kamu ngak suka ya aku gabung dengan kelompok kamu ya….”.
“ Eh….bukan gitu maksudnya, tapi aku dan Linda cuma heran saja..” balas Apris.

Sepulang sekolah Apris dan Linda menceritakan semua itu kepada Andre, Andre mendengarkan cerita Apris dan Linda dengan serius.

“ Eh Lin, Pris, kamu harus hati hati dengan Margareta !!!” kata Andre dengan wajah serius.
“ Emangnya kenapa ???” Tanya mereka dengan heran.
“ Menurut semua cerita kamu aku dapat menduga, kalau ada sesuatu yang direncanakan oleh Margaret kepada kalian. Kan Margaret sangat iri dengan Apris dan kamu Lin…”.
“ Masasih, kenapa Margaret sangat iri dengan aku dan Apris ? ”.
“Maka kalian harus berhati hati dengan tingkah laku margaret kepada kalian….”
“ Iya, makasih ya ……” balas Linda dan Apris.

Pada saat di sekolahan, kelakuan Margareta sangat berbeda , dibandingkan dengan hari hari biasanya. Dia sangat baik dan ramah kepada Linda dan Apris, sampai sampai dia rela mengeluarkan uang untuk Apris dan Linda.

“ Eh linda, Apris tidak usah dibayar, pakai uang aku aja ya…” ucap Margaret dengan ramah dan sambil menyodorkan uang ke kasirnya.

Linda dan Apris hanya diam saja dan heran dengan kelakuan Margaret yang berubah 100 %, dan mereka tidak menolaknya karma mereka takut kalau nanti menyakiti hati Margaret.

“Terima kasih ya Margaret…” kata Linda
“ Sama sama “

Beberapa hari kemudian Margareta mulai menjalankan beberapa rencananya, rencananya mulai dari malam hari pada saat balajar kelompok di rumah Andre. Margaret mulai cari perhatiannya Andre agar dapat memisahkan persahabatan Andre dengan Apris dan Linda.

“ Andre gimana cara mengerjakan soal ini ” Ucap Margaret dengan wajah ingin merayu.

Tapi sayangnya Andre sudah mulai bisa menebak bahwa itu adalah salah satu bagian dari rencana Margaret.

Setelah Margaret pulang, Andre, Linda, dan Apris membicarakan apa yang terjadi pada Margareta dan mereka membuat rencana untuk menghadapi Margaret agar dia sadar.

“ Eh aku sudah tau sekarang bahwa Margaret merencanakan sesuatu kepada kita dengan cara ikut kelompok kita.”
“ kok bisa kamu bilang begitu ?” kata Linda.
“ Benar juga apa yang kau kata kan Ndre, aku suda menduganya” sahut Apris.
“ Tapi mana mungkin Margaret berbuat itu, kan dia sudah berubah menjadi baik” bantah Linda.
“ Betul apa yang dikatakan Apris, itu adalah bagian dari rencana dia dan kamu sudah mulai masuk perangkap Margaret”
“ Kok bisa….” Bantah Linda
“Iya, kan Margaret itu ingin menghancurkan persahabatan kita,kita harus saling percaya. Dan kamu Linda, kamu harus mencermati kelakuan Margaret yang dilakukan kepada kamu ?”.
“ Iya…., aku sekarang mengerti dan aku akan mematuhi kata kamu Ndre…” balas Linda dengan mantap.
“ Eh aku punya rencana, bagaimana kalau kita masuk ke rencana Margaret, tapi kita akan membongkarnya pada waktu yang tapat agar Margaret sadar bahwa persahabatan kita akn tetap utuh!....” kata Apris dengan wajah masih bingung
“ Iya aku setuju, kalau itu demi kebaikan Margaret juga ” balas Andre dan Linda.

Pagi harinya, di sekolah Linda dan Apris mulai mengikuti permainan yang dibuat Margaret. Margaret sangat senang karena rencananya berjalan dengan sukses dan lancar. Andre pun juga demikian, dia mengikuti permainan Margaret. Sekarang Margaret telah berhasil merenggangkan persahabatan mereka. Tapi Margaret tidak tahu bahwa semua itu hanya akal akalan mereka bertiga untuk menyadarkan Margaret.

Mereka bertiga menceritakan kepada Bu Muslimah. Awalnya Bu Mus menolak, tapi lama kelamaan dengan mendengarkan cerita Linda dan Apris Bu Mus mulai mengerti dan mendukung rencana kami, bahkan bila perlu Bu Mus juga ikut membantu rencana kami.

“ Mak…emak, aku nanti sepulang sekolah aku akan ke rumah Apris dan mau menginap di rumanya untuk mengerjakan tugas kelompok,. Gimana boleh apa tidak ? ” Tanya Linda.
“ Tidak apa apa Nduk. kalau itu penting, emak mengijinkannya”
“Tapi gimana dengan emak, siapa yang menemani emak???”
“ Nanti emak biar di temani sama Lek kamu, sudah sana berangkat nanti telat lo…”
“ Ya udah mak saya berangkat dulu, Assalammualaikum…” ucap Linda sambil menciup tangan emaknya
“ Waalaikumsalam…, hati hati ya di jalan ” Balas emak Linda.

Di sekolahan rencana Andre, Linda, Apris dan Bu Mus mulai beraksi. Andre berpura pura percaya apa yang di bilang Margaret dalam menfitnah Linda dan Apris. Bu Mus mulai menyindir tentang apa yang di lakukan Margaret. Sedangkan Linda dan Apris hanya menjadi bahan rencana dari Margaret. Margaret mulai takut apa yang di kata kan Bu mus tadi, dan dia mulai merasa aneh mengapa rencananya kok berjalan lancar, padahal yang dia permainkan itu anaknya pintar pintar.

Sore hari pada saat belajar kelompok perasaan Margaret mulai tidak enak.

“ Perasaan aku kok tidak enak ya ??? ada apa ya ???” batin Margaret heran.

Sesampai di rumah Andre, Margaretpun kaget, karena mereka bertiga bercanda gurau tanpa ada masalah apaun. Padahal menurut rencana Margaret pada malam itu, Linda dan apris tidak akan datang karena marah. Margaret mulai mengerti bahwa dia telah tertipu, untuk membuktikannya Margaret datang dan mereka menjelaskan bahwa apa yang terjadi selama ini kepada Margaret. Margaret sangat marah, dan kecewa serta malu. Dia sadar bahwa perasan yang tadi itu menjadi kenyataan. Margaret langsung lari menuju ke jalan raya. Tanpa dia sadari ternyata di depannya ada sepeda motor yang melaju kencang, dan dia terserempet.

“Sriiiiiit……Grobyak….”
“ Aaaaaaaaw…………....” teriak Margaret dengan kencang.


Andre, Linda dan Apris yang melihatnya segera berlari kencang untuk menolongnya. Meskipun yang mereka tau bahwa Margaret yang ingin menghancurkan persahabatannya itu.

“ Gimana Mar, kamu masih sadar ???” Tanya Linda.
“ Mamaasiihhhh..” balas Margaret dengan wajah pucat dan lemas.
“ Ayo kita bawa aja ke rumah sakit…” ucap Andre dan Apris.

Mereka membawa Margaret ke rumah sakit dengan menggunakan mobil Andre yang di sopiri oleh ayahnya. Sesampai di rumah sakit,Margaret ditemani oleh Linda menuju ke UGD, sedangkan Andre dan Apris mengurus biaya Atministrasinya.

“ Lin maafkan semua kesalahanku mulai dari pertama kamu masuk sudah aku hina, aku merasa iri dengan kamu dan aku mau menghancurkan persahabatan mu dengan Andre dan Apris, aku sudah merasa tidah ada gunanya hidup di dunia ini, karena waktu aku sehat aku selalu berbuat dosa..” ucap Margaret yang sedang berbaring di ruangan tempat dia dirawat.
“ Eh kamu jangan ngomong begitu. Sebenarnya aku sudah memaafkan kesalahan kamu, yang tahu dosa seseorang adalah Allah. Jadi kamu harus semangat untuk hidup…” balas Linda dengan perasaan terharu.
“ Lin ternyata kamu adalah anak yang baik, aku telah salah menilai kamu..” Puji Margaret.
“ Eh gimana keadaan Margaret …..” Tanya Andre dan Apris dengan perasaan khawatir,
“ Tidak kenapa kenapa, Cuma luka ringan dan butuh istirahat ” kata Linda menirukan ucapan dokter.
“ ya udah kalau begitu…” Balas Andre dengan lega
“Pris, Ndre maafkan aku atas segala salahku…” kata Margaret
“ Iya Mar, udah aku maafkan kesalahanmu dan aku berpesan agar kamu tidak mengulanginya lagi” Balas Apris dengan memeluk Margaret.
“ Iya aku janji tidak akan mengulanginya lagi dan aku akan beruba menjadi anak yang baik.”
“Ndre, Lin, Pris, bolehkah aku menjadi sahabat kalian ???” Tanya Margaret.
“ Boleh…., asal kamu janji akan berubah menjadi orang yang baik”
“ Terima kasih, karna aku boleh menjadi sahabat kalian, dan aku berjanji akan menjadi orang yang baik”

Paginya, sepulang sekolah mereka bertiga menujun ke rumah sakit untuk menjenguk Margaret.

Pada Tanggal 14 February, adalah hari ulang tahun Margaret. Andre, Apris, dan Linda membuat kejutan untuk Margaret. Pada saat Margaret pulang dan membuka pintu tiba tiba,

“ Selamat Ulang Tahun Margaret !!!!! ” teriak mereka bertiga.
“Kalian…..terima kasih ya, aku tidak bisa membalasnya dengan apa apa” ucap Margaret dengan perasan tidak karuan.

Merekapun sekarang sudah menjadi sahabat sejati. Margaretpun sekarang sudah beruba menjadi baik, dia sadar bahwa persahabatan itu hal yang paling indah dan persahabatan tidak bisa di hancurkan. Persahabatan itu bagaikan pondasi untuk sebuah rumah.

…..SELESAI…..




Tidak ada komentar:

Posting Komentar